Selasa, 24 Desember 2013 By: Lisha

Wisata Kebun Teh Pagilaran

Kemarin , tanggal 6 juni Hari libur nasional, horee tanggal merah..
Dan saya putuskan untuk berkunjung ke agrowisata Pagilaran bersama seorang teman, akhirnya setelah sekian lama...

Intinya dari dulu saya sudah pingin yang namanya menikmati hijaunya kebun teh dan segarnya udara pegunungan ,maklum semarang luar biasa panas.

Kebun teh Pagilaran ini terletak di Kec. Blado Kab. Batang Jawa Tengah. Berbekal googling dan tanya sini situ kami yang notabene tidak tau menahu daerah Batang dan sekitarnya bertekad bulat melakukan perjalanan tersebut. 

Tidak ada persiapan khusus sebenarnya hehe..
Hanya tanya ke salah seorang teman dan dikasih tau arah tersebut dan kami cuma mengangguk-angguk,padahal ya gak mudeng..karena jujur kami belum pernah ke kota kendal , weleri  ataupun Batang seorang diri .

Kami mulai berangkat pkl 08.00 ,start dari rumah ( Semarang ) ,setelah keluar dari  daerah Mangkang kita putuskan untuk ambil jalan lingkar sampai pada akhirnya ada rambu-rambu tujuan jakarta oke kita ikuti. Untuk jalan yang satu ini kami sudah cukup kenal karena kami pernah kebablasan sampai sini saat mau berwisata ke pantai Ngebum :D. Jarak Semarang - Pagilaran sekitar 40 km lebih.

Perjalanan dari Semarang ke Pagilaran memakan waktu 3 jam ,kami ambil rute Weleri belok kiri lalu ambil rute batang ke arah limpung dan setelah itu ada petunjuk menuju Pagilaran.

Dan sepertinya kami memotong jalan, karena yang kami temui adalah jalan yang tidak cukup mulus ..serta kami juga tidak menemui tugu ucapan selamat datang seperti yang kami lihat di internet ,tiba-tiba saja kami sudah sampai di Pagilaran.Sebenarnya itu bukan masalah besar bagi kami yang penting sudah sampai di Pagilaran.. Horee !!!

Untuk masuk kawasan Pagilaran kami harus membayar Rp 3.000,-/orang dan Rp 1.000,- untuk kendaraan bermotor,setelah memasuki kawasan tersebut pertama kami putuskan menuju area air terjun, untuk memasuki area ini jalannya tidak beraspal jadi perlu hati-hati karena jalan berbatu sehingga kami putuskan untuk menuntun sepedanya  hehe.

Setelah sampai di tempat parkir air terjun ,kami pun beristirahat sejenak untuk mengisi perut dengan bekal yang kami bawa diantara pohon-pohon cengkeh dan udara pagilaran yang sejuk. Oh iya untuk parkir di area terjun ini kita harus bayar lagi. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan naik turun bukit-bukit kecil dan akhirnya sampailah di air terjun tersebut.

Sebenarnya kami sempat salah arah karena tidak ada petunjuk ,kami ambil kanan dan tara..yang kami temukan hanyalah hamparan kebun teh. Tapi kita jadi bisa dapat view yang bagus. Jadi bisa jepret  sana jepret sini.


view hasil salah jalan kita
Dingin euy..



masih sempat main india-india an..haha
diantara rimbunnya pohon teh

ini nih air terjun nya , keliatan kecil tapi liat deh anak- anak yg ada di bawahnya

Add caption



Setelah puas menikmati air terjun,perjalanan kami lanjutkan ke tujuan utama Wisata Agro Pagilaran milik PT Perkebunan, jarak dari air terjun tidak terlalu jauh jika memakai kendaraan. Tapi tidak disarankan untuk jalan kaki, bisa - bisa kaki jadi segede-gede gajah...haha

Akhirnya kami sampai..

Akhirnya kami sampai di Wisata Agro Pagilaran milik PT Perkebunan . Akomodasi disini cukup lengkap, ada masjid, kios-kios penjaja makanan,kios-kios penjual tanaman , area outbond, dan kebun binatang mini yang beranggotakan beberapa monyet dan seekor landak.

Perjalanan kami lanjutkan ke tempat outbond,sayang sekali pada saat kita sampai di area outbond,outbond nya tutup. Jadi hanya foto-foto narsis saja ,karena penasaran dengan kebun teh yang di bagian sana,akhirnya kami coba telusuri...dan tara...bagus banget..gak nyesel pokoknya.

Mengikuti rasa penasaran saya,kami menelusuri sepanjang jalan itu dan ternyata kami tiba di belakang pabrik tehnya, suaranya memang cukup terdengar bising. 
Sebelum ke kebun teh ini sempet dibilangin temen, hati-hati kalau di kebun tehnya soalnya banyak muda - mudi yang lagi berduaan, dan ternyata benar saat kami melakukan penelusuran  ada beberapa remaja yang nyungsep diantara rimbunnya pohon teh..wkwkw. Sangat manusiawi sekali sebenarnya, di tempat yang sepi adem lagi tapi ya apa gak dikerubutin nyamuk to mas..mas.. haha

Area Outbond




Si landak yang lagi tiduran



Setelah puas melakukan berbagai pose jungkat sana jungkit sini dan hari juga semakin sore, kami putuskan untuk capcus pulang, sebelumnya kami ke masjid dulu untuk shalat ashar  dan menikmati bekal yang kami bawa, yang tadinya gak laku jadi laku juga kalau laper..hahaha

Sebenarnya  disana ada kios-kios atau warung yang menjajakan makanan, berhubung kami sudah berencana untuk makan di suatu tempat saat kami pulang, jadi  hasrat kelaperannya di tunda dulu :D

Back To Home

Setelah dari masjid ,kami ambil sepeda motor yang ada di parkiran, lalu pulang..horee,,
Perjalanan tidak semulus yang kami kira, kami hanya berdua buta jalan dan cewek semua hadeeh..capek deh.

Berbekal GPS yang ada di Hp kami pulang dengan penuh percaya diri, kami mengikuti beberapa anak muda yang baru pulang juga dari Pagilaran dan eng ing eng....

Kami sampai dimana ??? 
Ternyata jalan yang kami lalui berbeda dengan arah saat kami berangkat tadi, jalan yang ini nih yang ada di internet, dan senjata pamungkas pun kami keluarkan yaitu si GPS tadi,  ternyata kami berada di pelosok sekali kembali ke daerah kebun teh, dimana di jalan itu tidak ada kendaraan yang lewat satupun. Yang ada hanya suara jangkrik dan rimbunnya pepohonan serta hamparan kebun teh.

Waduh..tersesat nih, dengan penuh keberanian dan petunjuk dari GPS tadi kami lanjutkan perjalanan dan benar saja kami menemukan perkampungan ,setelah bertanya dengan salah seorang warga akhirnya kami bisa keluar Alhamdulillah, karena hari mulai petang dan rambu-rambu jalan tidak terlalu jelas, maka kami putuskan untuk mengikuti sebuah mobil yang berplatkan H, asumsi kami karena dia ber plat H, berarti dia akan menuju Semarang. Kalau memang tidak ya terpaksa kami kembali ke Mr GPS tadi .

Dugaan kita ternyata tidak meleset-meleset amat. Setelah membuntuti mobil tersebut sampailah kami di jalan raya yang akhirnya kami kenal yaitu jalan raya Semarang - Kendal - Batang.

Dan kami pun melaju tak terkendali tanpa harus membuntuti siapapun  #penuh percaya diri

Alhamdulillah sampai rumah, melelahkan tapi juga menyenangkan , semoga bisa kembali kesana lagi tanpa harus tersesat lagi   :)



2 komentar:

Anonim mengatakan...

Sy tertarik mengunjungi keindahan agrowisata Pagilaran namun ketika sy mencoba kesana sy mengalami kesulitan menemukan arah jalan ke lokasi agrowisata yg dpt dilalui 2 mobil yg berlawanan arah. Semoga suatu saat sy berkesempatan ke lokasi agrowisata Pagilaran seperti mbak Lisha... terima kasih story nya

mas syarif mengatakan...

keren keren